Rabu, 23 Januari 2013

Arti Sahabat dan Persahabatan

Sahabat bukan kantong doraemon yang bisa memberikan apa yang kita inginkan. Karena sahabat memang bukan yang MAHA memiliki. Dia juga hanyalah seorang manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan dan keterbatasan.
Akan menjadi sesuatu yang sia-sia ketika seseorang mengharapkan sahabat yang ada dalam suka maupun duka. Itu malah akan menjadi sesuatu yang mengecewakan. karena kenapa??? Karena sahabat juga hanyalah manusia biasa yang juga memiliki banyak permasalahan dalam hidupnya. Sebelum kita mengharapkan sahabat yang ada dalam suka maupun duka, kita kembali kepada diri kita sendiri dulu (intropeksi diri). Apa kita juga bisa atau selalu ada saat sahabat kita butuh?! Mungkin jawabannya tidak. Jadi jangan berharap sahabat yang selalu ada saat suka maupun duka.
Pernah berharap seseorang akan menerima kita apa adanya?! Apalagi ngarep kalau itu adalah sahabat kita sendiri. Omong kosong. Karena hanya TUHAN dan terkadang keluarga kitalah yang bisa menerima kita apa adanya. Tahu tidak apa sebenarnya yang ada dalam hati sahabat kita?! Mungkin saja, selama ini ia hanya mengalah dan menahan kekecewaan demi untuk menjadi sahabat yang baik, sahabat yang menerima kita apa adanya. Demi mempertahankan sesuatu yang dikenal dengan istilah persahabatan.
Guru alias idola saya pernah mengatakan ini kepada saya "sahabat itu ibarat bintang, selalu ada meskipun terkadang tidak terlihat". Tahu kan maksudnya???
  Jangan pernah menyianyiakan sahabat kalian. Saling mengerti satu sama lain. Sebenarnya antara pacaran dan sahabatan itu beda tipis. jadi buat kalian yang udah pernah pacaran tahukan gimana rasanya, dimana letak persamaan dan perbedaannya??
Bedakan juga antara teman dan sahabat. Tidak semua teman adalah sahabat, tapi sahabat sudah pasti teman. karena tidak mungkin terjalin sebuah tali persahabatan tanpa melalui proses pertemanan.




Kamis, 13 Desember 2012

Sejarah POLWAN

POLWAN di Indonesia, lahir pada tanggal 1 September 1948 berawala dari kota Bukit Tinggi Sumatera Barat. Tak kala pemerintah Indonesia menghadapi Agresi II pengungsian besar-besaran dari semanjung Malaya yang sebagian besar kaum wanita. Mereka tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.
  Pemerintah Indonesia menunjuk SPN Bukit Tinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi, terpilih 6 orang gadis remaja yang kesemuanya dari tanah Minang: Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina, Dahniar, Djasmainar dan Rosnalia. Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi (tanggal 1 September 1948) mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi. Sejak saat itu, lahirlah Polisi Wanita (POLWAN). ke enam POLWAN angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di Indonesia yang kini kesemuanya telah pensiun dengan rata-rata berpangkangkat Kolonel Polisi (Kombes).
Tugas POLWAN di Indonesia terus berkembang, tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai tugas POLISI pria. Bahkan dipenghujung tahun1998, sudah 5 orang POLWAN dipromosikan menduduki jabatan komandan (sebagai kapolsek). hingga tahun 1998, sudah 4 orang POLWAN dinaikkan pangkatnya sebagai Perwira Tinggi berbintang satu. Hingga saat ini juga, sudah ada POLWAN yang memegang jabatan sebagai Kapolres.
 
briptu eka frestya

Kamis, 29 November 2012

Sahabat

Sahabat adalah teman. Teman belum tentu sahabat, tapi sahabat sudah pasti teman. Karena proses menjadi seorang sahabat adalah berawal dari pertemanan. Sahabat adalah mereka yang selalu ada untuk kita. Mereka yang senantiasa berada bersama kita saat suka maupun duka. Sahabat adalah mereka yang selalu menyemangati kita apapun yang terjadi.
Dibandingkan dengan teman, sahabat selalu mengatakan yang sesungguhnya. Sahabat sejati tidak akan sungkan untuk mengatakan suatu hal yang kurang baik tentang kita, misalnya "berat badan kamu naik yaa?" ataukah "ada cabai di gigimu!". Mengapa mereka melakukan itu? karena itu tidak lebih adalah untuk kebaikan kita sendiri. Tidak jarang, sahabat juga seringkali menjadi alarm untuk kita kapan pun dan bagaimana pun kondisi kita. apalagi menjadi alarm saat kita sedang jatuh cinta. sahabat selalu mengatakan yang sebenarnya apakah pria itu baik atau tidak, pantas atau tidak untuk menjadi pasangan kita. Sahabat melakukan itu bukan untuk menjatuhkan kita atau tidak memberi dukungan kepada kita untuk memiliki pasangan. tapi mereka melakukan itu karena mereka peduli. Meskipun ketika mereka mengatakan yang sesungguhnya, itu akan terkesan menyakitkan. Tapi itu semua untuk kepentingan kita nantinya. 
Sahabat adalah pemberi saran terbaik. Bersama mereka, kita bisa mendapat motivasi dan dorongan untuk menggapai impian kita. Saling mendukung, saling percaya dan tidak saling menghakimi. Mereka bisa menjadi kotak untuk menampung impian kita, sekaligus tempat untuk mencurahkan air mata ketika impian yang sudah kita gantung tinggi-tinggi tidak bisa kita raih.
Sahabat sejati adalah mereka yang menerima kita apa adanya. Mereka mungkin akan sedikit cerewet untuk hal-hal tertentu. Tapi itu untuk kebaikan kita juga. Sahabat tidak akan memaksa kita untuk menyukai apa yang mereka sukai dan tidak menyukai apa yang mereka tidak sukai. Mereka akan menghormati kita, menghargai keputusan kita meskipun hal itu hal yang kita sukai tapi tidak disukai teman. as simple as that.
Banyak orang yang akan mendengarkan kita dan bersimpati akan hal itu, tapi setelah semua itu, maka akan berlalu begitu saja. Tetapi sahabat tidak melakukannya, mereka akan mendengarkan apapun yang kita katakan, walaupun itu memakan waktu yang berjam-jam. Mereka akan senantiasa memahami apa yang sedang kita rasakan. Mungkin sahabat lebih tahu tentang kita dibanding dengan orang tua kita sendiri. 
Bahkan ketika bersamapun, sahabat siap terjatuh bersama kita, siap menerima resiko yang akan terjadi nantinya. 

 best friend forever, always together .. :) 

Senin, 05 November 2012

Diaa


Sekitar dua tahun yang lalu, Citra mengenal seorang kakak kelas yang bernama kak Yani. Pertama kali dia melihatnya, saat dia sedang duduk-duduk di taman sekolah. Saat itu, Citra merasa sangat kesepian dan sedih karena belum bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dia melihat kak Yani berjalan dengan anggun membawa sebuah buku di tangannya. Kesepian dan kesedihan yang dirasakan Citra saat itu langsung hilang saat melihat kak Yani berjalan menghampirinya.
“Hai… adik!” sapa kak Yani dengan suara yang lembut.
“Iyaa kak!” jawab Citra dengan kaget.
“Adik kenapa?” tanyanya dengan penasaran.
“Tidak apa-apa kak” jawab Citra dengan gugup.
Sapaan itu membuat Citra terdiam dan bertanya-tanya dalam hati “Apakah saya sedang bermimpi?”, dia langsung mencubit pipinya. “Auuuuhh…..!!!” teriak Citra kesakitan. Kak Yani tersenyum melihat tingkah Citra yang lucu itu. Kak Yani kemudian duduk disamping Citra, mereka bercerita tentang sekolah dan sesekali kak Yani menanyakan kenapa Citra sering terlihat duduk sendiri.
Saat berada didekat kak Yani, Citra selalu salah tingkah apalagi saat dia ditatap oleh kak Yani. Citra hanya bisa memandangi rerumputan dan daun-daun disekitarnya sambil mendengar cerita dari kak Yani. “adik, kakak pergi dulu yah?” Kata kak Yani.
Citra kaget dan langsung berdiri di hadapannya.
“Iya kak” kata Citra dengan bahagia namun ada sedikit ekspresi kecewa.
Citra pun meninggalkan taman tersebut dan menuju ke kelas untuk mengambil tas, karena bel pulang sekolah juga sudah berbunyi.
**
Keesokan paginya sinar mentari telah berada tepat diufuk timur. Citra melawan rasa kantuk yang sangat menggoda. Tapi, sebagai orang yang taat beragama Citra melawan rasa kantuk itu untuk menjalankan ibadah sholah subuh. Setelah sholah Citra langsung mempersiapkan diri untuk ke sekolah.
Sekarang ini Citra sudah kelas XI dan Kak Yani kelas XII.
Sesampai di pintu gerbang sekolah, Citra kembali terdiam dan lagi-lagi salah tingkah saat Kak Yani berjalan di sampingnya. Citra langsung berhenti berjalan. Tiba-tiba Kak Yani menepuk pundaknya.
“Kenapa berhenti? Ayo jalan!” kata kak Yani dengan senyum manisnya.
“,,,,,,” Citra hanya diam dan menatapnya.
Sekali lagi kak Yani menyapa Citra dan kali ini dia langsung memegang tangan Citra lalu menariknya masuk ke sekolah. Sesuatu hal yang sangat indah di pagi yang berudara dingin. Sesampainya di parkiran, mereka berpisah karena ruagan kelas mereka berjauhan.
Sesampai di kelas Citra duduk dan merasa kesepian diantara keramaian kelas yang seakan-akan seperti pasar karena didominasi oleh kaum hawa. Saat belajar pun Citra kurang konsentrasi dengan pelajarannya, dia selalu melihat keluar kelas. Citra tak sabar menunggu bel istirahat berbunyi. Citra berharap bisa bertemu dengan kak Yani lagi.
Saat  mendengar bel sekolah berbunyi, Citra tak sengaja berteriak, “Yeeeeee…..!!” sontak pada saat itu Citra menjadi pusat perhatian dan ditertawakan oleh teman sekelasnya. Citra kemudian membereskan buku dan pulpen, Citra langsung bergegas keluar kelas tanpa arah dan tujuan. Citra bingung dia akan kemana, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.  Sebelum masuk perpustakaan, Citra terlebih dahulu mengisi buku pengunjung. Setelah itu, Citra memulai penjelajahannya untuk mencari buku-buku yang menarik untuk dibaca, setelah mendapatkan apa yang dia cari, Citra langsung mencari tempat duduk. Keberuntungan memang sedang berpihak kepada Citra saat itu. Dia melihat Kak Yani sedang duduk sambil membaca buku di perpustakaan itu. Citra kemudian duduk disamping Kak Yani, Citra membutuhkan modal nekad yang besar untuk melakukan hal itu. Sesekali mereka saling menatap tanpa berbicara sedikit pun.
 Citra menganggap Kak Yani sebagai saudara Citra, meskipun dia adalah kakak kelas tapi, dia sangat berarti bagi Citra. Kak Yani kemudian memberikan selembar kertas kepada Citra yang bertuliskan “ CITRA TELAH TERBIASA DENGAN HAL ITU”, awalnya Citra tidak tau apa makna dari kalimat itu. Tak berapa lama bel sekolah berbunyi itu artinya mereka harus ke kelas. Saat merapikan kursi Kak Yani langsung berbisik ke Citra “Dek, kamu harus terbiasa dengan ini dan jangan pedulikan apa yang orang lain katakan”. Percaya atau tidak, banyak yang menganggap Citra dan Kak Yani pacaran. Tidak tau gosip ini beredar dari siapa. Gosip ini sering membuat Citra merasa risih dan tak enak hati kepada kak Yani.
Citra kembali menuju ke kelas karena Kak Yani akan ke kelasnya.
Bel tanda pulang pun berbunyi. Citra berjalan keluar sekolah bersama Kak Yani. Setiap hari bersama Kak Yani membuatnya terbiasa berada di dekat kak Yani. Selama ini Citra berada di antara kesunyian. Tapi berkat  Kak Yani kesepian itu mulai musnah. Kini kebahagian bersama Kak Yani telah mengembalikan segalanya. Berbagi suka dan duka bersama Kak Yani adalah hal terindah yang pernah Citra alami.
Citra berdoa “yaa.. Tuhan, saya mohon agar waktu tidak berputar begitu cepat!” pinta Citra dengan penuh harap.
Kadang Citra menyesali dirinya karena Citra tidak bisa membuat Kak Yani tersenyum di saat Citra berada didekatnya.
Sesampai di rumah Citra langsung masuk kamar dan berbaring di kasur. Citra membayangkan jika Kak Yani sudah lulus dari sekolah, mungkin Citra akan kembali merasa kesepian. Tak ada lagi teman untuk berbagi suka dan duka, bisa jadi Kak Yani tidak akan mempedulikannya lagi.
Sekitar seminggu lagi Kak Yani akan melaksankan Ujian Nasional. Malam pun tiba, kini Citra lelah dan ingin beristirahat. Tapi, mata Citra tak bisa tertutup karena membayangkan hal yang tidak-tidak dan menerka-nerka apa yang akan terjadi besok. Citra ingin hari-harinya selalu bahagia, bersama-sama dengan Kak Yani. Kini mata Citra terasa berat karena deraian air mata. Citra pun tertidur lelap dengan suara tetesan air hujan yang jatuh. Citra bermimpi dan berteriak menyerukan nama Kak Yani, “Kak Yaniaaa…..”, Citra kemudian bangun dan tersadar dari mimpi yang tak jelas itu. Mungkin karena Citra selalu memikirkan Kak. Setelah beberapa saat, Citra kemudian melanjutkan tidurnya.
Keesokan paginya Citra hanya terbaring dikasur karena hari ini libur UN. Sekitar seminggu Citra libur, Citra hanyut dalam kesunyian dan kesedihan. Terkadang Citra ingin libur karena Citra dapat terbebas dari tugas sekolah yang sangat banyak. Tapi terkadang juga Citra ingin sekolah karena Citra merindukan suasana kelas tempat dimana dia mendapatkan pengalaman baru bersama teman-teman dan terutama merindukan sosok Kak Yani.
Hari libur pun telah selesai. Sebenarnya Citra tak ingin ke sekolah karena Kak Yani tidak datang ke sekolah. Tapi apa boleh buat Citra harus ke sekolah.
Seperti hari-hari biasanya, tapi kini berbeda tanpa melihat Kak Yani lagi.  Jam istirahat Citra habiskan dengan berdiam diri di kelas. Ini terjadi selama sebulan lebih dan semua terasa seperti dulu,  yaitu kesunyian.
Citra mendengar bahwa besok akan diadakan perpisahan siswa kelas XII di sekolahnya. Itu berarti besok saat yang tepat untuk meluapkan rasa rinduku kepada Kak Yani. Citra pulang ke rumah dengan wajah yang murung. Tiba di rumah, Citra langsug berbaring sejenak. Citra kemudian terbangun lagi untuk makan dan mengerjakan tugas sekolahnya. Setelah semua selesai Citra langsung tertidur karena lelah mengerjakan tugas yang banyak tadi.
Keesokan paginya, Citra tak kuat lagi berjalan karena hari ini adalah hari yang menyedihkan. Berpisah dengan Kak Yani itu sungguh berat.
Dia adalah sosok kakak yang sangat berharga bagi Citra. Sekitar  dua tahun lalu Citra mengenalnya. Bagi sebagian orang mengatakan itu adalah waktu yang sangat lama. Namun bagi Citra itu adalah waktu yang singkat.
Saat berjalan menuju aula sekolah, Citra bertemu dengan kak Yani. Citra dan Kak Yani kemudian berpelukkan untuk melepas rindu.
“kurasakan hangat kasih sayang dari seorang kakak yang dapat membuatku bahagia” kata Citra dalam hati.  Hingga mereka terlihat menteskan air mata, mereka tetap berpelukan. Citra kemudian melepaskan pelukan kak Yani dan memegang kedua tangan kak Yani dan berkata,
“Kak jangan menangis, saya juga sedih melihatnya”.
“Kakak idak menangis kok dek, kakak bahagia dapat bersama adek” kata kak Yani sambil menatap Citra dengan penuh rasa kasih dan sayang
“kitakan masih bisa bertemu kak. Entah kapan dan dimana, tapi insyaALLAH kita pasti bisa bertemu kembali” kata Citra kepada kak Yani.
 “Adek janji yah?” Tanya kak Yani.
 “Iya kak.. saya janji kok” jawab Citra.
Momen indah itu tidak berlangsung lama,
Citra berdiri diantara kesedihan yang melanda kakak kelasnya yang sebentar lagi akan meninggalkan guru dan adik-adik kelasnya. Setelah acara selesai Citra langsung menghampiri Kak Yani untuk mengucapkan salam perpisahan kepada kak Yani.
 Sejak saat itu Citra tidak pernah bertemu dengan Kak Yani lagi, sms dari Citra pun jarang dibalas oleh kak Yani. Mungkin dia sibuk dengan kesibukannya sebagai seorang mahasiswa baru. Citra menyadari bahwa banyak perubahan yang terjadi dari kak Yani. Menyadari perubahan tersebut, Citra tetap saying dengan kak Yani. Citra pun bertekad untuk tidak lagi bergantung dengan kak Yani. Semua masalahnya yang dulu selalu diselesaikan dengan bantuan kak Yani akan dia hadapi sendiri. Walaupun kak  Yani mungkin sudah berubah banyak, tapi kak Yani tetap menjadi seseorang yang sangat berarti dalam hidup Citra sekarang dan selamanya. (^_^)

Kamis, 30 Agustus 2012

STOP PUTUS ASA

Sebut saja Ahmad, santri dengan sorot mata tajam ini baru saja tersirat di benaknya sesuatu, "Gimana aku bisa menggapai cita-citaku sebagai dokter? Pelajaran IPA aja nggak ada di sekolah."
ketertarikannya pada dunia kedokteran bentrok dengan orang tuanya yang ingin Ahmad menjadi ustad.

Sudah biasa...
  Memang sesuatu yang lumrah jika semangat pemuda bak api yang berkobar. Tak satu dinding pun yang bisa menghalanginya. Namun, semangat yang baik seperti ini jika nggak ada pawangnya, maka akan jadi liar dan tak terarah. Pencarian jati diri pun terjadi di usia tersebut.
  Seorang pemuda yang baik adalaha yang bisa berfikir kreatif dalam segala perkara. Cara kreatif dalam memilih jalan hidup akan mendatangkan 1000 jalan hidup lainnya.
  Membangun sebuah mimpi dibutuhkan beberapa aspek untuk menguatkannya. Yaitu dengan percaya diri yang tinggi dan semangat yang tak pernah putus. Juga senantiasa menggantungkan impian kita kepada ALLAH dengan sendirinya.

Dimana ada jalan, di situ adda kemauan..
  Peribahasa yang tergolong basi ini mungkin sering kita remehkan. Namun ada banyak makna tersirat di dalamnya. Selama kita menginginkan sesuatu, maka hati kita akan tergerak untuk melakukan apa pun untuk mencapai sesuatu tersebut.
  Dengan satu syarat, kemauan tersebut harus benar-benar terpatrri di dalam dada kita. Kalo ini udah kita miliki, seakan karpet merah terbentang di depan kita memberikan kesempatan pada kita untuk melangkah.
  Dalam menempuh perjalanan menuju cita-cita, nggak akan semudah kita menggambar garis lurus diselembar karton. Semua pasti akan ada arah yang akan menyapa kita di tengah perjalanan. Ketika dengan sapaan yang nggak sopan seperti itu, maka hati kita akan terluka dan kita akan berhenti melangkah, maka tamatlah perjalanan kita. Namun, apabila kita melangkah dengan sabar, secara nggak langsung kita menjadikan arah kita sebagai atu loncatan untuk terus maju.

Tidak semua yang baik bagimu baik di mata ALLAH
  Kekuasaan seorang manusia nggak akan pernah lepas dari yang namanya takdir. Allah lebih tau tentang diri kita sendiri. Jadi, segala sesuatu yang kita puja setiap hari, belum tentu ALLAH akan menjadikan itu sebagai milik kita selamanya. Mungkin ada saatnya dimana sesuatu ini akan menimbulkan bekas pahit di hati kita.
  Begitu pun dengan mimpimu, apakah itu baik di mata ALLAH atau tidak? Meskipun memang kita harus memiliki kemauan, tetapi kehendak hanya milik ALLAH. Bukan berarti hal ini kemauan, tetapi percaya diri dan memutuskan untuk berhenti bermimipi.

Selasa, 28 Agustus 2012

Galau

    hem.. what is GALAU.?? menurut ane galau itu perasaan yang gaje'y minta ampun. Perasaan rasa-rasa'y gimanaaa gituu.. pokoke gaje banget dah. Ane juga gak ngerti arti GALAU yang sebenarnya itu apa.?! kalau menurut kalian.???
    Apa yang kalian rasakan saat kalian galau.? Apa yang menyebabkan kalian bisa merasakan yang nama'y GALAU.?! Bagaimana cara kalian lepas dari perasaan GALAU itu sendiri.?!
    Sebelum kalian yang jawab, biar saya tebak apa yang kalian rasakan saat kalian lagi galau dan penyebab kenapa kalian bisa galau..
hem.. biar saya coba jawab yoo... Biasa'y kalau lagi galau itu, kalian pasti ngerasa aneh. Perasaan kalian jadi kayak PERMEN NANO-NANO, manis asam asin.., rame rasa'y... hahahaaa..
terus seringkali yang menyebabkan kalian-kalian pada GALAU itu adalah pacar kalian sendiri. "kenapa bisa.. bisa kenapa..??? saya juga gak tahu" hhuuu... Yang tahu itu kalian sendiri.. mungkin kalian galau karena seharian ini kalian dicuekin dengan pasangan kalian masing-masing. Ataukah kalian melihat pasangan kalian jalan dengan orang lain, entah itu teman sekelas;y, teman jalan, teman makan, teman minum, ataukah teman tapi mesra.. "waadduuuhhh"...

hem.. sedikit tips untuk kalian yang sering GALAU..
1. banyak-banyak beribadah dan berdoa
2. potitive thinking
3. jangan sering-sering melamun
4. jangan sering-sering mojok sendirian
5. banyakin jalan/ngumpul bareng teman
6. gak usah mikirin "mereka" yang membuat kalian galau.

hhaaa..
"Bibir tersenyum hati menangis" kita terbiasa untuk bersikap ramah, sedangkan hati kita demikian sulit untuk beramah-tamah dengannya; kita terbiasa untuk tesenyum bahagia, sedangkan hati tengah menangis pilu untuk bersikap hormat pada orang yang menurut hati kita sungguh  tidak patut dihormati. kita terbiasa untuk mengerjakan sesuatu yang hati kita justrru menolaknya. kita sangat terbiasa untuk berbuat sesuatu yang emnurut hati ini bertentangan dengan agama, akal sehat, dan nurani, sehingga hati kita menjerit sendiri. kita terbiasa hidup dalam kepura-puraan. kita sungguh sangat terbiasa mengorbankan integritas jati diri kita. ya, kita sangat suka mengenakan TOPENG...